Pages

Friday, September 23, 2011

Lintas Tehnologi

Satelit UARS Mungkin Hantam Indonesia Pekan ini












Indonesia masuk dalam kawasan kemungkinan jatuhnya satelit Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) pada 23 September 2011. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memprediksi satelit jatuh lebih cepat ketika ada badai matahari. 

Tapi jatuhnya di mana, menurut situs Lapan yang beralamat di foss.dirgantara-lapan.or.id/orbit/, belum bisa dipastikan. NASA memperkirakan terdapat 26 komponen satelit yang memiliki berat masing-masing 150 kg, masih utuh ketika jatuh ke bumi.

Hingga saat ini, ketinggian UARS terus menurun dengan laju 5 km per hari. UARS akan terdeteksi oleh Track-it melewati Indonesia mulai hari ini (21 September 2011) pada pukul 16.15 WIB dengan ketinggian sekitar 200 km melintas dari selatan ke utara melewati wilayah Nusa Tenggara dan Sulawesi. Pada umumnya, satelit dikatakan jatuh saat ketinggiannya di bawah 122 km.

Jika nantinya menemukan pecahan satelit ini, masyarakat dilarang menyentuhnya terkait bahaya radiasi dan segera laporkan ke Kepolisian setempat. Pemantauan kondisi orbit UARS dapat dilihat dalam situs resmi LAPAN.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memprediksi satelit yang sudah tidak berfungsi seberat 6,2 ton tersebut bakal menghantam bumi antara Kamis (22/9), sampai Sabtu (24/9) ini.

Diluncurkan pada 1991, satelit tersebut digunakan untuk menilai kimiawi air di luar angkasa termasuk lapisan Ozon, dan dampak matahari terhadap atmosfer




Beralih ke Teknologi 4G LTE













Implementasi jaringan selular 4G LTE (Long Term Evolution) membawa beberapa manfaat bagi end user. Dengan kecepatan internet ngebut, streaming televisi dan video online di perangkat mobile bukan lagi kendala. Kedua layanan itu termasuk yang paling diminati pemakai ponsel yang sudah menikmati LTE.

Tentu saja fenomena itu terjadi di negara yang operator telekomunikasinya telah menerapkan 4G LTE. Di antaranya Amerika Serikat dan Swedia. Di Amerika Serikat, layanan rental video online yang dibesut perusahaan Netflix makin digandrungi di kalangan pengguna gadget mobile.

"Netflix ini memang sedang fenomenal di Amerika Serikat. Bahkan masyarakat di sana kini cenderung lebih memilih mengakses video online melalui Netflix ketimbang YouTube," kata Leslie Shannon, Head of Strategic Marketing Nokia Siemens Network wilayah Timur Tengah & Asia di Jakarta.

Netflix pun akan berekspansi ke pasar internasional dengan model bisnis penyewaan video online yang cukup distreaming ke perangkat. Memang kecepatan LTE yang mampu menembus sampai ratusan Mbps membuat streaming video atau televisi berjalan tanpa kendala.

"Menurut operator Telia Sonera di Swedia yang juga telah menerapkan teknologi LTE, televisi online menjadi salah satu layanan yang paling diminati," tambah Shannon.

Satu layanan lagi yang melesat berkat keberadaan LTE adalah game sosial berbasis mobile. Memang di Swedia, kecepatan LTE tercatat bisa sampai 102 Mbps. Telia Sonera sendiri adalah operator pertama yang melakukan komersialisasi layanan LTE.

Di Indonesia, komersialisasi LTE oleh operator tampaknya belum akan terjadi dalam waktu dekat. Selain masalah penataan frekuensi, pemerintah tampaknya masih mengutamakan teknologi WiMax sebelum menerapkan LTE


Kamera Terkecil di Dunia, Cuma Seukuran Jari













Saking kecilnya, jari Anda mungkin belum tentu pas untuk menekan tombol "shoot" di kamera ini.

Sebuah perusahaan di Amerika, Hammacher Schlememr, membuat sebuah kamera dengan ukuran superkecil, hanya satu inci. Perusahaan yang biasa membuat perangkat mikroskopis ini bisa jadi berprinsip hal-hal baik datang dari sesuatu yang kecil.

Selain dapat digunakan untuk berfoto, kamera dengan resolusi 2 megapiksel ini juga bisa dipakai untuk merekam video. Seiring dengan bentuknya yang mungil, bobot tubuh kamera ini juga sangat ringan, hanya 28 gram.

"Ini adalah perangkat yang luar biasa dan diharapkan akan populer di masyarakat," kataGeneral Manager Hammacher Schlemmer, Fred Berns.

Kamera yang dibanderol dengan harga US$ 99,95 ini dapat menangkap gambar dalam format JPEG dengan resolusi 1.600 x 1.200 piksel. Di dalamnya juga terdapat fitur autofocus.

Seperti kamera pada umumnya, Berns mengatakan kamera ini dapat dihubungkan ke komputer atau peralatan fotografi lainnya melalui kabel USB


Tablet dan Laptop Tipis Jadi Idola












Internationale Funkausstellung 2011 menjadi arena pembuktian bagi vendor elektronik dunia bahwa bukan cuma Apple yang bisa membuat tablet dan komputer jinjing ultratipis dan super-ringan. Mereka juga bisa.

Kehadiran tablet dan ultrabook (jargon Intel untuk laptop tipis dan ringan) dari vendor dunia pada acara ini seolah satu tujuan, yakni untuk mendongkel dominasi iPad dan MacBook Air besutan Apple.

Namun seperti halnya pada CES 2011 di Las Vegas lalu, Apple sama sekali tak tertarik untuk berpartisipasi. Meski begitu, toh produk-produk buatan perusahaan yang baru saja ditinggal Steve Jobs ini tetap laris.

Dalam pameran enam hari itu, ada delapan produk yang mampu menarik perhatian pengunjung. Kedelapannya adalah deretan tablet dari Samsung, Toshiba, Lenovo, dan Sony, serta laptop tipis milik Acer, Lenovo, dan Toshiba.

Berikut ini deretan tablet dan laptop tipis yang menjadi primadona dalam pameran elektronik tertua di dunia itu.

SAMSUNG GALAXY TAB 7,7 INCI

Meski Samsung menarik Galaxy Tab 7,7 inci dari arena pameran dengan alasan menghormati putusan pengadilan, spesifikasinya sudah bocor ke media. Selain berkinerja lebih cepat, bodinya lebih ramping dan ringan dibanding pendahulunya.

Di dalamnya, Samsung membenamkan prosesor dual-core dengan kecepatan 1,4 GHz. Sama seperti Galaxy Tab 10,1 inci, tablet terbaru ini berjalan dengan sistem operasi Android Honeycomb dan tepinya dilapisi bingkai aluminium.

SAMSUNG GALAXY NOTE

Ya, tablet, ya, ponsel. Samsung Galaxy Note adalah produk hibrida, perpaduan antara tablet dan telepon seluler. Dengan layar seluas 5,3 inci, bisa dibilang ia terlalu besar untuk sebuah ponsel cerdas, tapi terlalu kecil buat tablet.

Galaxy Note merupakan ponsel berteknologi paling mutakhir. Liat saja prosesor yang digunakan, 1,4 GHz, dengan sistem operasi Android Gingerbread. Uniknya, gadget hibrida ini dilengkapi dengan pena stylus atau S Pen, meski layarnya sudah merupakan layar sentuh.

TOSHIBA AT200

Inilah tablet Android Honeycomb paling tipis. Tebalnya hanya 7,7 milimeter dengan bobot 558 gram dan layar 10,1 inci. Di dalamnya ada prosesor CPU TI OMAP 4430 berkecepatan 1,2 GHz dan kapasitas memori sampai 64 gigabita.

Saking tipisnya, port di setiap sisinya juga jadi serba mini, yakni microUSB, microSD, danmicroHDMI. Namun untuk urusan suara, Toshiba AT200 cukup bagus berkat teknologiAdaptive Sound Device Enhancer dan Sound Masking Equalizer.

LENOVO IDEAPAD A1

Dilihat dari sisi tampilan dan spesifikasi, IdeaPad A1 tak banyak berbeda dengan tablet lain. Tapi soal harga, inilah tablet paling murah di kelasnya. Lenovo memasang harga US$ 199 atau kurang dari Rp 2 juta per unit untuk memori 8 GB.

Tablet setebal 11,95 milimeter ini tersedia dalam empat warna. Selain harga, kelebihan lain tablet ini adalah kemampuan GPS Offline. Ini memudahkan pengguna mengakses peta tanpa harus tersambung ke Internet.

SONY TABLET S DAN P

Duo tablet Sony Android ini berdesain unik, yaitu model lipat dan asimetris. Sony Tablet P bisa dilipat layaknya buku saku dengan dual display masing-masing berukuran 5,5 inci dan dapat menjalankan fungsi yang sama, tapi bisa juga terpisah.

Sedangkan tablet Sony S memiliki layar 9,4 inci dengan desain asimetris, yakni tebal di satu sisi dan tipis di sisi berlawanan. Sony mengklaim bentuk seperti itu mengikuti lekuk alami telapak tangan.

ACER ASPIRE S3

Tipis dan ringan. Tebalnya hanya 1,3 sentimeter dengan layar LED 13,3 inci, dengan kerapatan 1.366x768 piksel. Berbalut bahan aluminium berwarna silver, Acer membenamkan prosesor Intel Sandy Bridge di dalamnya.

Untuk tata suara, laptop ini memakai sistem audio dari Dolby Home Theater dengan duaspeaker di bagian bawah. Di sepanjang tepian terdapat dua port USB, HDMI, AC adapter, dan ventilasi udara untuk kipas hard disk.

LENOVO IDEAPAD U300S, U300, U400

Ketiga laptop ini ditujukan bagi mereka yang sadar gaya. Sebab, selain desainnya ramping, warnanya menarik. U300S dilengkapi prosesor generasi kedua Intel Core i7 dengan teknologi Intel Turbo Boost 2.0, yang mampu “membangunkan” laptop dalam tempo 10 detik.

Sedangkan IdeaPad U300 dan U400 berjalan dengan cip Intel Core generasi kedua dan sistem operasi Microsoft Windows. IdeaPad U300 tampil dengan layar 13,3 inci, adapun U400 berlayar 14 inci, dengan kartu grafis AMD Radeon HD6470M 1 gigabita.

TOSHIBA PORTEGE Z830

Protege mengadopsi teknologi Ultra Low Voltage dari Intel. Teknologi tersebut terwujud dalam prosesor quad-core Intel generasi kedua yang diklaim lebih irit listrik, bisa bertahan 8 jam, dan ditujukan bagi laptop tipis dan ringan.

Lapisan luar notebook berlayar 13,3 inci ini terbuat dari bahan magnesium. Keyboard-nya menerapkan teknologi spill-resistant sehingga pengguna tak perlu khawatir jika papan ketik tak sengaja ketumpahan air


OKY Semoga Bermanfaat Bagi pengujung Lintas sekejab Khusus`nya para pecinta Tehnologi...........




Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...